Ritual Appassili Tradisi Pengantin Suku Bugis Makassar


 
@RitualSeniBudaya, MAROS - Dalam tradisi suku bugis makassar ada yang namanya ritual Appassili, ritual appassili ini terus dilaksanakan secara turun temurung saat menggelar acara pernikahan. Proses appassili diantaranya adalah cukur alis dan mandi kembang didepan pintu.

Liat Videonya:


Hari ini kita berada di acara pengantinnya Saparuddin dan Hasna, pengantin kembar yang berlokasi di Dusun Tombolo, Desa Tompobulu, Kec. Tompobulu, Kab. Maros, Prov. Sulawesi Selatan. Di kampung ini acara adat masih sangat kental dan disinilah kita mendapatkan kesempatan untuk buat konten Ritual Seni Budaya, Sabtu (04/11/2023).

Adapun dalam Ritual Appassili ini di iringi dengan alunan musik tradisional Gendang Makassar. Gendang Makassar ini juga merupakan salah satu alat musik yang senantiasa mengiringi setiap ritual dalam acara pengantin dan juga acara lainnya.

Lantunan Gendang juga dibagi menjadi 2 jenis dan memiliki fungsinya tersendiri. Gandrang Lompo atau gendang besar adalah jenis gendang yang mengiringi ritual adat, dan Gandrang Caddi atau gendang kecil adalah jenis gendang hiburan untuk penonton.

Saat ini kita dihibur oleh Group Musik Gendang Putra Pajokka, salah satu group musik yang bedomisili di Kecamatan Tompobulu Maros ini. Untuk sekali tampil group Putra Pajokka ini dibayar 2 jutaan untuk durasi 1 x 24 jam.

Setelah Ritual APPASSILI terlaksana, selanjutnya ritual Lekka' Bunga Garantigi dan juga Ammuntuli Guru. Lekka Bunga Garantigi ini adalah kunjungan yang dilakukan oleh keluarga mempelai kerumah Kepala Dusun, sedangkan Ammuntuli Guru adalah kunjungan ke rumah Imam Kampung atau Guru.

Lekka Bunga Garantigi dan Ammuntuli Guru ini juga dengan memakai pakaian adat sambil membawa berbagai jenis makanan dengan iringan lantunan musik tradisional Gendang Makassar. Setelah Lekka Bunga Garantigi dan Ammuntuli Guru dilakukan keluarga mempelai kembali ke kediaman rumah pengantin, namun sebelum memasuki rumah digelar ritual Angngaru pas didepan pintu rumah pengantin.

Laporan: BangKikuj

Post a Comment

Previous Post Next Post